Friday, May 12, 2017

Cerita Perjalanan Karimunjawa (part 1)

Cerita Perjalanan Karimunjawa
1-5 Mei 2017
(part 1)

Liburan paling asyik adalah liburan bukan di musim liburan. Kenapa begitu? Karena kita bisa puas-puasin explore spot liburan kita tanpa harus cenat cenut lihat banyak orang…

Nah, pas anak SMP libur UN kelas 9 kemarin, ceritanya kami manfaatkan untuk berlibur. Pilihan lokasinya jatuh ke Pulau Karimun Jawa. Pulau ini memang sudah sering saya intip-intip di google. Kabarnya, pemandangan laut di Pulau ini memang luar biasa indah. Bahkan saking indahnya Pulau Karimunjawa disebut Paradise Island. Dan satu lagi yang membuat pulau ini menarik untuk jadi destinasi liburan kami: Snorkeling! Yippie…

Dimana sih letaknya Pulau Karimunjawa itu? Ternyata nggak jauh-jauh amat lho.. Pulau kecil mungil ini ada di utaranya Kota Semarang. Tepatnya adalah salah satu kecamatan dari kota Kabupaten Jepara. Untuk menuju Pulau ini, bisa melalui dua akses: pelabuhan Kota Semarang atau pelabuhan Jepara. 

(Sumber foto: google map)


Persiapan

Saat mencoba menggali info tentang pulau Karimunjawa lewat mbah google, yang muncul adalah berbagai penawaran paket wisata. Kebanyakan tawarannya nggak jauh-jauh berbeda itenary-nya. Yang membedakan adalah harga dan pilihan tempat menginap. 

Dari sekian banyak daftar yang muncul, saya memilih dua web. Tanya ini tanya itu via WA, akhirnya saya memutuskan untuk memakai paket wisata dari www.putrakarimunjawa.com. Kenapa saya putuskan itu? Salah satunya karena nomor rekening agen ini dibuka transparan. Dari semua penyedia paket wisata karimunjawa, mewajibkan mentransfer DP 40% dari harga yang sudah di nego. So, kalau salah-salah kita transfer, bisa-bisa ketemu sama paket wisata abal-abal… Jangan sampai kejadian nggak jadi liburan, dananya malah hilang… wew…

Nah, dari testimoni orang-orang yang sudah memakai jasa agen wisata putrakarimunjawa ini, sepertinya memang bisa dipercaya. Akhirnya setelah saya menentukan pilihan waktu menginap (4h3m), hotel, jadwal keberangkatan, jenis kapal (express atau Siginjai), lalu saya menego jumlah transfer DP (boleh dicoba ini ke mas Yayan). Dan akhirnya deal. Kami janjian bertemu di meeting point Pelabuhan Kartini, Jepara tepat di hari-H.

Berikutnya, saya langsung mencari tiket kereta dari Bogor menuju Semarang. Tiket kereta ini sengaja saya beli langsung ke stasiun Bogor, supaya dapat tempat duduk yang saling berdekatan. Maklum, rombongan. Liburan ini sengaja saya mengajak ibu yang sudah lumayan sepuh untuk ikut berangkat.

Satu lagi yang saya persiapkan dari Bogor adalah rental mobil dari Semarang menuju Pelabuhan Jepara. Jadwal berangkat yang saya pilih memang hanya ada kapal dari dari pelabuhan Jepara. Jadi mau nggak mau perjalanan dari Semarang ke Jepara harus ditempuh. Hasil googling, saya mendapatkan rental mobil di http://www.madinarental.com/

Persiapan sudah matang. Dan long weekend pun akhirnya datang… Siap berangkat… Bismillah…


Perjalanan

Perjalanan dimulai sari stasiun Pasar Senen Jekardah. Sengaja kami memilih kelas ekonomi, supaya bisa berkumpul jadi satu. Jam 4 sore kereta berangkat sampai di stasiun Tawang, Semarang jam 10 malam. Telpon-telponan dengan Madina rental, akhirnya kami  bertemu juga dengan Pak Ariyo, driver sekaligus pemilik Madina rental. Rental mobil ini berdomisili di Jepara.

Jos… kami langsung meluncur ke arah Jepara. Pak Ariyo yang cukup ramah itu, banyak bercerita tentang kota Jepara. Kota penghasil furniture ukiran jati. Dari penampakan malam itu, kotanya tidak terlalu besar tapi asri dan tertata rapi.

Sekitar dua jam lebih perjalanan, sampailah kami ke Pelabuhan Kartini di Jepara. Tapi hari masih tengah malam, sedangkan pelabuhan dibuka jam 6 pagi. Nah lho…

Pak Ariyo, menawarkan rumahnya untuk menjadi tempat kami transit. Tapi, kami memutuskan untuk mencari homestay di dekat pelabuhan Kartini. Jam 1 malam, mobil berhenti di depan Hotel Segoro jam 1 malam.  Akhirnya malam itu, kami beristirahat manis di hotel yang jaraknya hanya 1KM dari Pelabuhan Kartini.

Keesokan paginya, kami bersiap melanjutkan perjalanan. Ternyata, tempat yang dituju masih jauh sodara-sodara… Jam 7.30 seusai sarapan pagi di hotel, kami bersiap berangkat menuju Pulau Karimunjawa. Fighting…

Dijemput mobil Pak Ariyo, tibalah kami di meeting point dengan Mas Yayan di Pelabuhan Kartini Jepara. Di depan kami tampak sebuah kapal ekspress bersandar siap untuk mengantar para penumpang ke pulau yang konon kabarnya sangat cantik itu.

Dan ternyata, suasana di pelabuhan cukup ramai. Di depan tiket tampak antrian mengular. Kebanyakan dari mereka adalah wisatawan lokal seperti kami. Beberapa diantaranya terlihat orang bule dan asian. Selebihnya mungkin penduduk Pulau Karimun yang beraktivitas di Jepara atau sebaliknya.




Setelah bertemu Mas Yayan, saya diberi tiket kapal ekspress dan si kecil dapat tiket infant. Mas Yayan hanya bisa mengantar sampai di pelabuhan saja. Di pelabuhan Karimun nanti, kami akan dijemput oleh Mas Faul, partner Mas Yayan di agen putrakarimunjawa.

Jujur, ini kali pertama saya, ibu dan anak-anak naik kapal laut hihihi… Antara takut dan excited itu yang saya rasakan di pelabuhan Jepara. Kami akan berada di tengah lautan sekitar 2,5 jam lamanya. Nervous… takut mabok laut hahaha…

Di dalam kapal, kami duduk di ruang ber-AC. Di depan tempat duduk kami, terlihat sekelompok mbak-mbak cantik yang sudah berkostum liburan pantai. Salah satu yang menarik perhatian adalah sesembak berambut pelangi. Terlihat dari gayanya, sesembak ini memang terbiasa melakukan traveling. (Dan keesokan harinya ternyata kelompok empat mbak cantik itu menjadi teman satu grup bertualang di Karimunjawa).

Selama di kapal, memang terasa goncangan kapal membuat perut sedikit mual. Saya, anak-anak dan bapaknya mencoba berjalan ke luar ruang duduk dan naik ke anjungan kapal, melihat suasana laut dari teras kapal. Tapi ternyatah, melihat ombak langsung bukannya menghilangkan mual, malah semakin mual. Dan kembalilah saya ke ruang duduk berusaha memejamkan mata, beristirahat dan berdoa semoga segera melihat daratan pulau Karimunjawa.


Mendarat di Karimunjawa

Alhamdulillah, perjalanan menuju pulau lancar tak ada hambatan. Dalam waktu sekitar 2,5 jam, kami sudah sampai ke dermaga Karimunjawa. Kami dijemput oleh Mas Faul dan driver dari hotel yang kami pilih, Hotel Sunrise. Sayangnya, karena masih merasa mabok laut, nggak sempet deh selfie-selfie di pintu “Selamat Datang di Karimunjawa”

Dari dermaga kami langsung meluncur ke atas bukit. Hotel Sunrise, yang kami tempati memang terletak di tepi bukit. Driver yang menjemput kami, bernama Pak Sadewo. Tranportasi darat selama berada di Karimunjawa termasuk ke dalam fasilitas hotel.

Jalan yang kami lewati menuju Hotel Sunrise cukup unik. Sempit dan ramai oleh pejalan kaki. Untungnya tidak banyak mobil yang saling berpapasan. Jadi, walaupun sempit mungkin dirasa cukup oleh penduduk sekitar.

Di samping jalan, tampak banyak rumah-rumah penduduk yang bertuliskan Homestay. Rasanya seperti memasuki sebuah kampung wisata. Yang saya baca, memang pariwisata di Karimunjawa sedang dikembangkan besar-besaran. Jadi tak aneh kalau melihat kanan kiri sepanjang jalan, rumah-rumah penduduk dijadikan homestay untuk para wisatawan.

Hanya kira-kira 10 menit, kami sampai di depan parkiran Hotel Sunrise. Suasananya cukup sepi. Kami disambut dengan hidangan makan siang yang sudah tersaji di salah satu meja resto hotel. Hmmm… aroma masakan rumahan dengan menu ikan bakar dan telur dadar, lengkap dengan sambalnya. Anak-anak yang mulai hilang rasa mualnya, langsung menyantap seru masakannya. Tak berapa lama keluarlah yang ditunggu-tungu, es kelapa muda.. srluuup…

Selesai makan siang, kami beristirahat di kamar masing-masing. Saya memang memesan 2 kamar untuk tempat menginap. Saya menginap bersama batita, sedangkan 2 anak abegeh tidur bersama neneknya.

Kamarnya cukup sederhana dan bersih. Ada AC, tapi tak ada TV. Memang kami juga tak begitu ketergantungan pada televisi. Kamar mandi juga bersih dan memadai. Dan yang membuat saya merasa tidak salah pilih hotel, adalah seaview-nya… Yes!!!





Foto Sunset diambil dari depan kamar Hotel Sunrise


H1 – Menyapa Air Laut

Menjelang sore, anak-anak sudah nggak sabar untuk turun ke pantai. Kebetulan nggak jauh dari Hotel Sunrise, ada pantai kecil bernama Pantai Pancuran. Jaraknya hanya sekitar 100 meter menuruni jalan berpasir.  Jalan masuk pantai persis di depan pintu masuk hotel. Pantai ini dibuka untuk umum dengan tiket Rp. 5000/orang. Tapi digratiskan untuk yang menginap di Hotel Sunrise.




Pantai kecil ini sebetulnya tidak begitu bersih. Banyak sampah yang terkumpul di bibir pantai. Tapi, beberapa jarak ke tengah air, sudah tidak begitu banyak sampah. Agak ke tengah pun, pantai masih dangkal. Tapi kami lumayan puas bermain di pantai itu. Sekitar satu jam bermain di pantai, kami kembali pulang ke kamar hotel. 
Ayo nanjak… hosh… hosh… hosh…




Menuju Keramaian

Sore hari selepas mahgrib, jadwalnya adalah acara bebas. Kami diantar oleh Pak Sadewo ke alun-alun Karimunjawa. Di alun-alun ini akhirnya kita bisa melihat keramaian orang…

Ada apa di alun-alun? Yang jelas banyak wisatawan dan penjual seafood bakar Di sini kita bisa memilih aneka macam seafood dan ikan laut dengan harga relatif murah. Lesehan dan makan di tempat… 




Nah, itu dia pilihan kami. Cumi crispy dan ikan kakaktua bakar. Berapa harganya? Cukup 70rb aja. Murah, kaaan…
Yuk… Mari makan….

Sudah kenyang, kami kembali ke hotel, beristirahat dan siap berpetualangan susur pulau-pulau kecil di sekitar Karimunjawa, besok pagi (bersambung part 2)

No comments: