Saturday, February 28, 2015

Percikan Majalah Gadis "Sttt... Rahasia!"

Cerita remaja pertama yang saya tulis. Super pendek. Nggak  sangka sekali kirim, langsung dimuat.
Sebenernya toko gadis di cerita ini  karakternya agak menyebalkan... egois. 
Tapi  mungkin twist endingnya yang berhasil bikin  redaksi meliriknya untuk  dimuat...  
suwun  ya, mbak mas redaksi  Majalah Gadis

Ide awalnya  didapat dari cerita  si mbarep  yang sering berhahahihi sama mentemennya. Dan ujungnya sekalu dikasih  label... sttt,  ini rahasia, ya...  Utak atik sedikit, jadi  deh  cerita  remaja.. *sttt...  tapi ini rahasia lho...   :P






Majalah  Gadis,  Edisi 05, 2015
Terbit 13-23 Februari 2015



Wednesday, February 18, 2015

Rubrik Buah Hati - Republika





Pernak-pernik seputaran pengasuhan anak. 
Dimuat di Rubrik Buah Hati Koran Republika 17 Feb 2015

Thursday, February 12, 2015

Cerita Anak Padang Ekspress

Alhamdulillah...  Ini  cernak pertama yang menembus media cetak. Hasil dari menulis di kelas. Sengaja memang nggak  dikirim ke Majalah Bobo. Dalam cerita ini tokohnya  masih anak  pra sekolah, sedangkan  Bobo kebanyakan memuat cerita tentang anak-anak SD.

Walaupun korannya nun jauh di Padang, thanks to Uni Novia yang sudah kirim-kirim  penampakannya.



Rubrik Ceria  Harian Padang Ekspress
Dimuat  8 Februari 2015


Berani Tidur Sendiri
“Lala kenapa, kok melamun? Belum bisa tidur ya? Masih mikirin apa sih, Lala kok keliatan serius banget sudah malam begini?” tanya Mama agak khawatir.
“Emm… Ma, kalau adik sudah lahir, Lala masih boleh tidur sama Mama nggak di kamar Mama?” tanya Lala dengan wajah gundah. Tangannya mengelus perut Mama yang sudah terlihat besar sekali.
“Emm… Bagusnya Lala sudah berani tidur sendiri di kamar Lala. Nanti kan kalau adik bayi sudah lahir, setiap malam bisa nangis terus. Tidur Lala pasti terganggu.”
“Tapi Ma, Lala takut tidur sendiri. Lala takut ada monster gigi tajam datang ke kamar Lala,” sahut Lala sambil bergidik.
“Nggak kok, nggak ada itu monster gigi tajam. Itu hanya ada di pikiran Lala. Kalau Lala takut, setiap malam mau tidur Lala berdoa dulu.”
“Lala sudah berdoa Ma, tapi tetap takut.” Lala memeluk mamanya. Setelah merasa aman dan nyaman, Lalapun terlelap.
***
            Belakangan ini Lala merasa tidak tenang, apalagi melihat perut mama yang semakin membesar. Itu tandanya adik bayi akan segera lahir. Mamanya sudah berpesan, kalau adik sudah lahir, Lala harus berani tidur di kamar Lala sendiri. Sudah dari Lala mulai masuk TK, kamar itu disiapkan untuk Lala. Tapi setiap Lala mencoba tidur di kamar Lala, bayangan monster gigi tajam selalu datang menghantui Lala. Tia, teman sekelas Lala di TK pernah bilang, kalau monster gigi tajam itu sukanya mendatangi anak yang tidur sendiri. Karena itulah Lala takut sekali kalau disuruh tidur di kamarnya sendiri.
            “Ma, tadi malam Lala mimpi seram deh Ma… tapi seru…”
            “Oh ya?” Mama menengok ke arah Lala sambil menyiapkan bekal sekolah Lala. “Mimpi seramnya apa, mimpi serunya apa?” lanjut Mama.
            “Lala mimpi dikejar monster gigi tajam Ma…”
            “Ketangkap?”
            “Nggak, pas monsternya sudah dekat Lala, Lala lari lewat jembatan gantung yang tinggi, dibawahnya jurang dalam banget Ma. Tadinya Lala takut lihat jurang, tapi daripada ketangkap monster Lala terpaksa lari lewat jembatan itu.”
            “Terus?”
            “Terus Lala sampai deh nyebrang jembatannya, Lala tengok ke belakang monsternya masih ngejar lewat jembatan. Tapi jembatannya nggak kuat Ma, monsternya besar. Jembatannya roboh, terus monsternya jatuh deh ke jurang. Seru Ma… takut tapi seru!” Mama mendengarkan cerita Lala sambil tersenyum. Hmmm… ada ide, pikir mama.
            “Iya, seru mimpinya La. Tahu nggak La, sebenarnya orang bermimpi itu kadang ada artinya lho,”  kata mama memancing. Mata Lala membesar.
“Masa’ sih ma? Berarti mimpi Lala ada artinya dong? Mama tahu nggak artinya mimpi Lala?” tanya Lala bertubi-tubi. Penasaran.
“Emmm… Mama pikir dulu ya,” sahut mama sambil mengetukkan telunjuk dibawah bibirnya. “Sepertinya artinya begini, Lala sudah bisa mengalahkan ketakutan Lala sama monster dan jembatan tinggi. Jadi, Lala sudah nggak takut lagi tidur di kamar Lala sendiri, karena Lala sudah menang lawan monster.”
“Begitu ya Ma… Monsternya sudah kalah lawan Lala. Kalau gitu nanti malam Lala mau coba tidur sendiri Ma.”
“Pintar anak mama… Ya sudah, sekarang ayo berangkat sekolah, nanti Lala terlambat.”
***
            Malam ini Lala mencoba tidur di kamarnya. Matanya sempat terlelap ketika Mama masih menemaninya. Selepas, mama menutup pintu saat keluar dari kamar, Lala terbangun. Pikiran Lala bercampur aduk, antara takut, waspada dan ingin pindah ke kamar mama. Tapi hatinya akhirnya memutuskan untuk tetap tidur di kamarnya. Sambil memeluk gulingnya, Lala terus mengulang “monsternya sudah kalah… monsternya sudah kalah... monsternya sudah...” dan Lalapun tertidur sampai keesokan paginya.
***
            “Ma, tadi di sekolah bu guru tanya di kelas, siapa yang sudah berani tidur sendiri? Lala angkat tangan dong Ma,” seru Lala dengan riang sepulang sekolah.
            “Hebat! Terus ada teman Lala yang masih tidur sama mamanya?”
            “Ada Ma… banyak! Tia masih bobo sama bundanya Ma. Tia masih takut sama monster gigi tajam.”
            “Memang Lala sudah nggak takut lagi?”
            “Nggak Ma, monsternya sudah kalah kan. Mungkin Tia harus mimpi dulu ketemu monsternya, terus ngelawan terus bisa ngalahin deh. Jadi nggak akan takut lagi seperti Lala hehehe…”
            “Anak mama memang berani, hebat!” seru Mama sambil memeluk Lala.

-o0o-