Tuesday, April 21, 2015

Cernak Radar Bojonegoro: Pantai Rasa Bali

Cerita ini adalah tugas kelas MJ  dengan tema deskripsi tempat. Saat itu, foto sampul FB saya adalah  Pantai Balekambang. Langsung saja tempat itu jadi ide cerita saya.

Saya kirimkan cerita ini  Harian Radar Bojonegoro. Dimuat tak lama  setelah kirim. Informasi  dan foto  penampakan  didapat dari grup  FB sastraminggu. Dan ternyata,  setelah sebulan terbit, sampailah ke  rumah kiriman koran bukti terbit plus hadiah souveninya.

Terima kasih Koran Radar Bojonegoro...


Dimuat 19 April 2015

Pantai Rasa Bali
Oleh: Ruri Irawati


            Aku memandangi foto di facebook yang baru saja di posting oleh Diena. Foto di tepi pantai dengan pemandangan laut lepas yang disampingnya terdapat sebuah karang besar dengan sebuah pura di puncaknya. Indah sekali foto itu.
            Tiba-tiba chatbox menyala…
            “Hai Ren… kamu lagi dimana? Nggak liburan? Aku lagi di Tanah Lot Bali, udah liat kan hasil fotoku?  Kasih komen dong,” tulis Diena
“Iya, aku udah liat Dien… Bagus banget… Aku belum tahu mau liburan kemana, nanti aku tanya deh sama Ibu. Selamat menikmati liburannya ya, Dien”  balasku.
***
            “Bu, Rena ingin deh pergi ke Bali. Kalau lihat di gambar-gambar, Bali itu indah sekali Bu… Danaunya aja bagus, apalagi pantainya,” kataku pelan. “Diena sekarang lagi liburan di Bali, Bu, dia posting foto di pantai Tanah Lot, baguuus banget. Rena jadi iri,” lanjutku lagi.
            “Kalau liburan ke Bali, kita nabung dulu ya Ren. Liburan sekolah ini, Ayah kemarin merencanakan pulang ke Malang, ke rumah mbah putri,” jawab Ibu.
            “Ngg… liburan tahun lalu kan ke rumah mbah juga. Kapan liburan kita bisa lihat pantai di Bali? Orang luar negri aja liburannya ke Bali, masa’ kita orang Indonesia nggak pernah sampai ke Bali sih, Bu…” kataku mulai cemberut.
            “Sabar ya sayang… kalau uangnya sudah terkumpul, pasti kita nanti bisa liburan ke pantai Bali,” jawab Ibu berusaha menenangkan.
***
            Sepanjang perjalanan kereta Jakarta-Malang, hatiku dipenuhi rasa kecewa. Ayah dan Ibu tidak pernah mengerti keinginanku, gerutuku kesal.
            “Duh… anak Ayah cemberut aja sepanjang jalan. Sebetulnya Ayah mau kasih Rena kejutan nanti di Malang, tapi… karena Rena cemberut terus, Ayah kasih tahu sekarang aja ya kejutannya…,” kata Ayah setengah bercanda. Aku menengok ke arah Ayah yang duduk di samping kiriku. Penasaran juga.
            “Apa, Yah? Habis dari Malang, kita lanjut ke Bali ya?” kataku menebak.
            “Hehehe… bukan Ren. Tapi di Malang nanti kita bisa pergi ke pantai. Tempat Ayah rekreasi waktu muda dulu sama teman-teman Ayah.”
            “Ughh… Ayah bohong… di Malang mana ada pantai?” kataku kembali cemberut.
            “Sudah… percaya deh sama Ayah.”
***
            Ah… kesampaian juga aku menghirup aroma laut yang segar ini, sesaat setelah aku turun dari kendaraan yang membawaku dan keluargaku ke pantai ini. Hari ini pantai tidak begitu ramai. Hanya beberapa orang saja yang nampak asyik bermain di pinggir pantai. Tiba-tiba, mataku terpaku saat melihat sebuah karang besar tak jauh dari bibir pantai yang terdapat bangunan pura diatasnya. Rasanya seperti pernah melihatnya baru-baru ini.
            “Ibu, kenapa pantai ini mirip sekali dengan foto tempat Diena berlibur? Pantainya mirip di Bali, Bu…” aku berseru masih terheran-heran. “Padahal kan ini di…. di mana Yah?” tanyaku memastikan.
            “Di Malang, Rena… Malang Selatan… Namanya Pantai Balekambang,” jawab Ayah sambil tersenyum.
            “Iya… di Malang… Bedanya, di sini ada jembatannya menuju pura di atas karang itu. Nanti kita jalan ke pura ya Bu… Sekarang, aku sudah nggak sabar ingin mandi air laut…” kataku sambil berlari menuju bibir pantai.
            “Renaa… kalau mau main air laut, berenang di bawah karang besar itu. Disitu tidak begitu dalam, dan ombaknya terhalang karang. Aman untuk berenang. Di samping karang sebelah sana juga ada kolam air tawarnya, bisa dipakai mandi setelah dari laut,” teriak Ayah.
            “Iya Ayaah…,” aku berteriak dan menyambut ombak kecil yang datang menghampiriku. Ah… senangnya bisa menikmati pantai yang indah ini walaupun tak harus pergi ke Bali.
***
            “Ren, liburan kemarin kamu pergi kemana?” tanya Diena yang datang menghampiri tempat dudukku. Hari ini adalah hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang. Tampak teman-teman yang lainpun asyik bercerita tentang liburannya masing-masing.
            “Ke rumah mbah putri di Malang, dan aku berwisata ke pantai ini ,” jawabku sambil menunjukkan foto yang kubawa.          
“Lho… Ini kan  Pantai Tanah Lot. Ini di Bali Ren, bukan di Malang,” kata Diena sambil memegang foto yang kuberikan.
            “Bukan lah… lihat lagi deh… Karang dan Pura nya memang mirip. Tapi lihat jembatannya. Memang di Tanah Lot ada jembatannya?”
            “Eh iya… Ini bukan Tanah Lot! Jadi ini di Malang?” tanya Diena memastikan.
            “Iya, Diena,” kataku sekali lagi meyakinkan. “Ayahku bilang, pantai di Indonesia itu masih banyak yang belum dikenal untuk obyek wisata. Padahal pantai-pantai itu bagus sekali. Salah satunya pantai ini, Dien,” jelasku. Diena manggut-manggut mengerti.
            “Wah, musti dicoba nih liburan kesini. Tahun depan kalau aku pergi ke rumah Budeku di Malang, aku ajak Mama Papa deh kesini. Pantai Tanah Lot di Pulau Jawa!” katanya sambil tertawa.

-o0o-

Wednesday, April 15, 2015

Rubrik Buah Hati - Republika - Mendadak Sakit di Hari Sekolah

Kata orang anak kecil itu enak... nggak pernah punya masalah. Tapi apa iya begitu? Ternyata anak saya pernah mengalami masalah di sekolah sampai-sampai merasa badannya sakit saat mau berangkat sekolah. Sedih sih... Tapi sebagai orang tua, saya harus mendampingi Naya sampai masalahnya bisa selesai. 

Mungkin artikel tentang pengalaman anak saya saat terkena psikosomatik ini, bisa bermanfaat jika ada teman-teman  mengalami hal yang sama pada anaknya. 

Semoga bermanfaat...  Dimuat di Rubrik Buah Hati Harian Republika 



Rubrik Buah Hati Harian Republika
Dimuat tanggal 07 April 2015