Memetik Pesan dari Anak Rimba
Judul : Pesan Rahasia dari Hutan Rimba
Penulis : Wahyu Noor S.
Penerbit : Penerbit Lintang
Tahun :
Desember, 2016
Tebal : 127 halaman
ISBN :
978-602-6334-12-1
Pernah mendengar musik alam? Zen
baru saja mendengarnya saat ia diajak ayahnya berlibur ke Jambi. Zen mendengar
suara para binatang saling sahut menyahut kompak, serasi dan indah. Suara yang
tak pernah ia temui saat berada di rumahnya di kota besar.
“Jelajahilah hutan sesukamu, pasti
kamu akan mendapatkan banyak pelajaran di sana.” Perkataan dari Om Huda itulah
yang selalu diingat oleh Zen. Selama mengisi liburannya, Zen memang ingin
mencoba bermain di hutan. Tapi tentu saja kedua orangtuanya tak mengizinkan. Tak
disangka saat hendak menangkap kelinci, ternyata Zen bersama kedua teman
barunya, Ahmad dan Ruli, benar-benar tersesat di dalam hutan!
Saat tersesat di dalam hutan, Zen,
Ahmad dan Ruli menemui banyak hal. Diantaranya adalah bertemu dengan warga Suku
Anak Dalam penghuni kedalaman rimba. Zen teringat, mereka adalah anak-anak
rimba yang pernah Zen temui sebelumnya di desa tempat ia tinggal berlibur. Anak-anak
warga Suku Anak Dalam yang tidak berbaju, membawa tombak dan parang dan mencari
makan ke desa.
Awalnya Zen dan teman-temannya merasa
takut pada warga Suku Anak Dalam itu. Tapi ternyata setelah beberapa waktu Zen
dan teman-temannya berkumpul bersama warga Suku Anak Dalam itu, Zen merasa
bahwa mereka tidaklah begitu menakutkan. Bahkan Zen, Ahmad dan Ruli akhirnya
mengetahui kalau keberadaan Suku Anak Dalam itu akan terancam punah apabila
hutan tempat tinggal mereka ditebang atau dibakar oleh warga desa dan
pemerintah. Saat Zen, Ahmad dan Ruli bisa keluar dari dalam huhtan, mereka
membawa pesan dari warga Suku Anak Dalam, yang harus mereka sampaikan pada
orang-orang yang tinggal di luar hutan.
Selain kisah petualangan ketiga anak
Zen, Ahmad dan Ruli yang tersesat di dalam hutan, ada satu lagi karakter yang
cukup menonjol di dalam cerita. Karakter Ayah Ruli, yang digambarkan mempunyai
sikap keras pada Ruli, anaknya, namun akhirnya tersadar saat anaknya menghilang
tersesat di dalam hutan. Dari karakter Ayah Ruli, penulis ingin menyelipkan
pesan bahwa terkadang kehilangan membuat seseorang menyadari arti keberadaan dari
orang-orang terdekat di sekelilingnya.
Melalui cerita ini, penulis banyak
menyampaikan pengetahuan tentang keberadaan Suku Anak Dalam, tentang cara hidup
mereka serta masalah-masalah yang mereka alami. Penulis mengemasnya dalam
cerita seru dan ramah untuk anak. Alurnya yang menarik, membuat pembaca seakan ikut
terbawa dalam ketegangan memasuki rimba berlantara.
Di tengah serbuan teknologi gadget
yang kian mudah untuk diakses, buku ini sangat bagus untuk dihadirkan di tengah
keluarga terutama untuk anak-anak. Tentunya buku ini dapat mengingatkan mereka,
jikalau alam dapat memberikan cerita yang asyik dan seru untuk dijelajahi.
No comments:
Post a Comment