Berikut, isi resensinya. Dimuat di Harian Singgalang 13 Agustus 2017
Mau tahu lebih detail isi bukunya? Yuk dicari di rak buku anak di toko-toko buku...
Selamat membaca :)
Teladan dari Kisah Masa Kecil Nabi
dan Rasul
Judul : Masa Kecil Nabi dan Rasul
Penulis : Ridwan Abqary
Penyunting : Ridwan Fauzy, Yuni Mulyawati dan Rangga
Saputra
Penerbit : Dar! Mizan
Tahun :
Cetakan I, Maret 2017
Tebal : 116 halaman
ISBN :
978-602-420- 100-5
Setiap orang besar pasti memiliki
masa kecil. Tak terkecuali orang-orang pilihan Allah seperti Nabi dan Rasul.
Dan sebagai orang-orang terpilih, masa kecil Nabi dan Rasul pun tentu memiliki
keunikan tersendiri dibandingkan masa kecil orang-orang biasa.
Dalam buku Masa kecil Nabi dan
Rasul, merangkum 9 kisah yang dialami oleh Nabi dan Rasul semasa kecilnya. Salah
satunya adalah kisah masa kecil Nabi Ibrahim A.S yang dilahirkan pada jaman
kekejaman Raja Namrud. Nabi Ibrahim lahir dan besar di sebuah goa yang
tersembunyi, karena Raja Namrud tak ingin ada seorang bayi laki-laki pun yang
terlahir di wilayah kerajaannya. Dalam keadaan bayi yang baru berumur beberapa
hari, Ibrahim harus berpisah dari kedua orang tuanya dan tinggal sendiri di
dalam goa. Namun, atas kuasa-Nya, Allah memberikan mujikzat pada Nabi Ibrahim
melalui air susu yang memancar dari ibu jarinya (halaman 15). Ia tumbuh besar
dan selamat dari kekejaman Raja Namrud.
Saat Nabi Ibrahim mulai beranjak
besar, ia mulai bertanya-tanya tentang pekerjaan ayahnya sebagai pembuat
berhala. Ia juga heran mengapa berhala buatan ayahnya, kemudian disembah oleh
orang-orang yang membelinya. Ia sama sekali tidak menyakini kalau
berhala-berhala itu adalah Tuhan seperti yang orang-orang katakan (halaman 23).
Nabi Ibrahim kecil selalu berpikir
bahwa Tuhan itu pasti ada. Ia terus mencari keberadaan Tuhan. Saat melihat
bintang, bulan dan matahari, ia sempat mengira kalau itu adalah Tuhan. Namun
saat malam berganti siang dan siang berganti malam, benda-beda langit itu pun
menghilang dan berganti. Nabi Ibrahim kecil tak suka Tuhan yang menghilang. Ia
menyadari kalau benda-benda itu pun bukanlah Tuhan. Pada akhirnya Allah SWT,
membukakan hati Ibrahim dan memberi petunjuk agar tidak mempersekutukan Tuhan
dengan ciptaan-Nya termasuk bumi dan langit (halaman 26).
Begitupun dengan masa kecil Nabi
Muhammad SAW. Semenjak lahir, beliau tidak pernah disusui oleh ibunya. Beliau
disusui dan dirawat oleh perempuan bernama Halimah As-Sa’diyyah. Saat berumur
tiga tahun, Muhammad kecil mengalami kejadian yang tidak biasa. Dua orang
laki-laki yang tak dikenal membawa Muhammad kecil. Halimah merasa cemas
kalau-kalau Muhammad kecil dicelakai orang. Saat mencarinya, Halimah menemukan
Muhammad kecil duduk di tengah lapang. Orang-orang di sekitar lapangan
menceritakan kalau dua orang yang membawanya itu telah membuka atau membelah
dada Muhammad. Untunglah Muhammad kecil masih selamat.
Tak berapa lama, Halimah akhirnya
mengetahui. Atas perintah Allah SWT, malaikat Jibril telah ditugaskan untuk
membersihkan dan menyucikan hati Muhammad (halaman 110). Saat membuka dada
Muhammad, malaikat Jibril membuang segumpal darah kotor dan mencuci jantungnya
dengan air zamzam lalu dikembalikan ke tempat semula.
Dari kisah-kisah diatas, dapat
dilihat bahwa Allah telah mempersiapkan orang-orang yang terpilih untuk menjadi
Nabi dan Rasul dari semenjak kecil. Atas kuasa-Nya mereka diberikan bekal,
mujikzat bahkan ujian dan cobaan. Semenjak kanak-kanak, mereka sudah ditempa
agar di saat dewasa siap untuk menjalankan tugas sebagai utusan Allah untuk
menyampaikan wahyu bagi umatnya.
Tentunya kisah-kisah masa kecil Nabi
dan Rasul lainnya juga tak kalah menarik. Seperti masa kecil Nabi Ismail A.S
yang akan dikurbankan, Nabi Yusuf A.S yang dijatuhkan ke sumur tua, Nabi Musa A.S
yang dihanyutkan di sungai, Nabi Isa A.S yang mampu bicara ketika baru lahir,
dan kisah-kisah masa kecil nabi lainnya.
Dengan membaca kisah-kisah masa
kecil Nabi dan Rasul di dalam buku ini, anak-anak dapat mengambil hikmahnya dan
menjadikan teladan untuk mereka.
Diresensi oleh Ruri Irawati, Pembaca dan
Penulis Cerita Anak
No comments:
Post a Comment