Terima kasih pada Penerbit Indiva yang telah mengirimkan bukunya untuk diresensi kembali.
Buku yang dikirim-nya pun jelas menarik, ditulis oleh penulis keren Sherina Salsabilla.
Nggak perlu waktu lama untuk membacanya, karena memang asyik dihabiskan sekali baca.
Ketak-ketik buat resensinya, kirim. Alhamdulilah, Sabtu ini 25 Maret 2017, muncul di Harian Kedaulatan Rakyat.
Naskahnya yang dimuat sudah terlebih dahulu diedit oleh Redaksi.
Perjuangan Menjadi Penulis Cilik
Judul : Jangan Menyerah Adiba (Serial PECI)
Penulis : Sherina Salsabila
Penerbit : Lintang, Kelompok Penerbit Indiva Media
Kreasi
Tahun :
2017
Tebal : 136 halaman
ISBN :
978-602-6334-16-9
Penerbitan buku cerita anak yang
semakin berkembang, membawa dampak positif bagi para pembacanya terutama
pembaca cilik. Selain meningkatkan minat baca pada anak, biasanya akan seiring
dengan meningkatnya minat anak untuk menjadi penulis cilik.
Setelah membaca banyak buku karya dari
teman seumurannya, beberapa anak banyak yang terinspirasi untuk mulai menuliskan
ceritanya sendiri. Cerita-cerita itu bisa berasal dari apa yang mereka alami,
lihat dan rasakan dalam aktivitas sehari-harinya, ataupun dari imajinasi dalam pikirannya.
Cerita yang sudah mereka tulis, kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku. Lalu,
buku itu kembali dibaca dan menginspirasi lagi anak-anak yang lainnya. Dan
begitu seterusnya.
Namun dari sekian banyak cerita yang
ditulis anak-anak terntu tidak semuanya bisa lolos diterbitkan menjadi buku.
Hanya karya-karya terpilihlah yang akhirnya bisa dibaca dan dinikmati oleh para
pembaca cilik.
Pengalaman seperti itulah yang
diangkat dan ditulis oleh Sherina Salsabila menjadi sebuah cerita di dalam buku
serial PECI (Penulis Cilik Indonesia) yang berjudul Jangan Menyerah Adiba.
Sherina dikenal sebagai penulis cilik berbakat yang telah menelurkan banyak
buku sekaligus menjuarai lomba-lomba kepenulisan tingkat nasional. Membaca buku
ini seakan menikmati sekelumit pengalaman Sherina sebagai seorang penulis cilik
yang diidolakan oleh banyak anak-anak pembaca karyanya.
Dikisahkan tentang seorang anak
bernama Adiba yang suka membaca buku-buku karya penulis cilik terkenal Cinta
Amora. Selain suka membaca, Adiba juga suka menulis diary tentang dirinya di laptop milik kakaknya. Minat menulis Adiba
semakin menggebu saat di mading sekolah ditempel pengumuman Lomba Menulis
Cerita Penulis Cilik Indonesia. Tak hanya semangat untuk membuat cerita, Adiba
juga berusaha mencari informasi tentang penerbitan sebuah buku. Dari seorang
anak yang tak tahu apa-apa, Adiba berusaha mengetahui lebih dalam tentang dunia
kepenulisan. Termasuk diantaranya berkenalan dengan banyak penulis cilik yang
karya-karyanya sudah beredar di toko buku. Ia berangan-angan untuk menjadi
salah satu penulis cilik seperti para penulis cilik yang sudah terkenal.
Pada akhirnya karya yang Adiba tulis
untuk lomba, gagal membawanya menjadi pemenang. Sedih, kecewa, merasa tidak
pantas menjadi penulis, itulah yang dirasakan oleh Adiba. Namun, sebuah kejutan
dari kakaknya membuat Adiba merasa perjuangannya untuk menjadi penulis cilik
belum selesai.
Tentu, semua perjuangan tidaklah
mudah untuk dicapai. Termasuk diantaranya menjadi penulis cilik. Kegagalan
adalah salah satu proses yang harus dilalui untuk bisa menjadi seorang penulis
cilik dengan nama yang besar.
Buku ini cocok dibaca oleh anak-anak
yang kelak namanya akan bertengger di rak-rak toko buku di Indonesia.
Diresensi oleh Ruri Irawati, penulis dan
pembaca cerita anak
2 comments:
Hai Mba...
Boleh info ngga untuk naskah resensi buku di KR itu berapa karakter/kata ya? Terima kasih
Maaf baru balas. Saya kirim standar saja, Kakak. 300-400 kata. Nanti kalau dimuat, akan langsung dipotong oleh editor. Semoga membantu.. :)
Post a Comment