Buku ini bisa membantu buat para emak yang punya anak-anak kritis seperti itu. Yang belum punya pertanyaan kritis pun, bisa kita ceritakan isi buku ini supaya anak mudah menangkap konsep Ketuhanan. Buku yang recommended untuk para emak...
Ini resensinya yang sudah dimuat di Harian Pantura 06 Maret 2017
Mencintai Allah Sejak Dini
Judul : How To Love Allah
Penulis : Abu Razifa
Penerbit : Dar Mizan
Tahun :
Edisi Baru Cetakan Pertama Oktober, 2016
Tebal : 112 halaman
ISBN :
978-602-242-958-6
Tak kenal maka tak sayang. Tentu
saja, untuk menyayangi atau mencintai, kita harus mengenal terlebih dahulu apa
yang kita cintai. Demikian juga kecintaan pada Allah. Sebelum mencintai Allah,
seorang hamba harus belajar mengenali penciptanya terlebih dahulu.
Proses mengenali Allah dilakukan
melalui pendidikan ketauhidan. Mengenalkan kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallaah adalah
pendidikan awal yang harus diajarkan semenjak usia anak-anak. Dengan tauhid
yang kuat, akan menjadi pondasi seorang anak agar dapat memupuk rasa cinta dan
taat pada Allah.
Namun bukanlah perkara mudah untuk menerangkan
dan menguraikan tentang Allah kepada anak-anak. Di pekembangan usia dini (2-6
tahun), kemampuan berpikirnya masih di tahap konkret. Mereka belajar melalui
indera-indera yang ditangkapnya. Sesuatu yang abstrak akan sulit diterima oleh
mereka.
Di sini orang tualah yang berperan
besar untuk membimbing dan mengenalkan Allah dengan pemahaman yang benar. Buku
ini memberi panduan bagaimana mengajak dan menuntun anak-anak agar mengenal
Allah sekaligus mencintai-Nya. Diantaranya adalah melalui kalimah-kalimah
thayyibah, melalui media alam dan melalui sesuatu yang dirasa asyik untuk
anak-anak seperti cerita, bermain, bernyanyi dan berpuisi.
Ketika anak mulai mempunyai rasa
ingin tahu yang kuat, akan muncul-pertanyaan-pertanyaan kritis tentang
eksistensi Allah. Cerita-cerita anak yang hadir di buku ini pun
memunculkan pertanyaan-pertanyaan mendasar
tentang Allah, yang sering kali diucapkan anak-anak pada orang tuanya. Seperti
cerita saat seorang anak yang sedang berjalan-jalan di pagi hari. Ketika
melihat pohon mangga, ia bertanya pada ibunya, “Bu, siapakah yang menciptakan
pohon mangga?” Atau cerita lain dengan pertanyaan, “Siapakah Allah?”, “Siapa
yang menurunkan hujan?”, “Apakah Allah punya ayah dan ibu?”, “Apakah Allah
makan, minum dan tidur?” dan pertanyaan-pertanyaan lainnya.
Dalam buku ini, penulis juga menghadirkan
jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kritis itu sesuai ayat-ayat Al-Quran dan
kemampuan berpikir anak. Penulis menghadirkan jawaban dengan memberikan
contoh-contoh melalui media alam, yang menunjukkan adanya kuasa Allah sebagai
pencipta semesta alam.
Selain itu di setiap kisah, selalu
terdapat kalimah-kalimah thayyibah
diantaranya Alhamdulillah, Allahu Akbar, Subhanallah, Laa ilaha illallah.
Dengan mengenalkan dan membiasakan menyebut kalimah thayyiban, perlahan anak
dapat dikenalkan konsep bersyukur, yakin dan iman terhadap kebesaran Allah, dan
konsep Allah maha tunggal.
Buku How To Love Allah ini terbagi
menjadi tiga bagian. Yang pertama adalah bagaimana mengenali Allah, yang kedua mengajak
dan menuntun beribadah sebagai tanda cinta kepada Allah. Dan yang ketiga adalah
ajakan untuk menjauhi maksiat. Menariknya, selain berisi cerita-cerita
sederhana, terdapat puisi, doa, lagu dan permainan seru yang mengajak anak
semakin mengenal dan cinta pada Allah.
Diresensi oleh Ruri Irawati, Penulis dan
Pembaca Cerita Anak
No comments:
Post a Comment